Wedding

Tentang Menjadi Istri Orang

Apa rasanya menikah? sebuah fase baru yang sudah saya jalani selama kurleb satu setengah bulan ini sungguh luar biasa. Iya luar biasa, kenapa? Karena sekarang ada seseorang yang dari jauh selalu memerhatikan, menjaga dan bertanggung jawab atas saya. Dialah suami saya. Lelaki yang setahun lalu mengajak saya nonton di bioskop, ramadhan tahun lalu mengajak saya menikah, dannnn sekarang sudah sah menjadi suami saya, hehehe. Sekarang kita bisa nonton di bioskop manapun, bisa berangkat ke Masjid bareng untuk taraweh, buka dan sahur bareng (Ini berlaku jika mas bojo di Jakarta-red).

Menikah itu rasanya nano-nano yah, yang jelas galau mencari pasangan hidup sudah tidak ada (yaiyalah maneh, emang mau nyari lagi?? hoho). Kemudian, dengan menikah itu beneran menentramkan hati, membuka pintu rezeki2 yang lain, bisa tambah keluarga dan ahh yaaa. Punya peran yang dan status yang lebih tinggi dari sebelumnya: Menjadi Istri.

img_5410

Sekarang memang kita masih menjalani yang namanya LDM (Long Distance Marriage), karena saya masih bekerja di Jakarta dan suami di Bontang. Sabar ya bojo sampai aku resign daku akan menyusulmu kesana.

Menikah tapi LDM itu berat gak sih? Saya tidak munafik kalau itu berat, sungguh berat bagi kita berdua. Tapi kita berusaha sebisa mungkin untuk tidak menjadikannya beban, supaya nanti sama-sama enak jalannya. Saya di Jakarta tenang, pun suami saya di belahan pulau sana juga tenang. Meski sebelum suami balik pasti setelah solat jama’ah sudah langsung mewek karena sedih mau ditinggal lagi T.T.

Seperti yang saya bilang,menikah membuka pintu rezeki memang bener yah? Iyah bener banget. Bagaimana ko bisa? Well, rezeki itu bukan melulu soal uang ya guys. Bagi saya sekarang rezeki paling membahagiakan adalah saat bisa bersama-sama sama suami. Iya, mau bilang saya lebay silahkan. Tapi memang benar itu yang saya rasa. Bertemu bersama suami itu nikmatnya tak terkira, apalagi bagi pasangan LDM. Yang sedang LDM atau LDR pasti tahu lah ya gimana rasanya.

Alhamdulillah dalam waktu satu setengah ini mas bojo sering dinas ke Jakarta, sudah dinas, bisa ketemu suami, bisa nginep di hotel yang bagus2, bisa makan sahur tinggal turun tanpa masak (eh, hahaha). Selain dinas kemarin sempat juga mas bojo langsung terbang dan mengajukan cuti waktu saya harus ke UGD karena panas tinggi. 40,9 bok gimana doski ga kelimpungan disana tahu istrinya panas tinggi di Jakarta, hihihi.

Well, beginilah kisah istri baru yang bahagia, teramat bahagia dengan status barunya sekarang. Yang belum menikah semoga dipertemukan dengan jodohnya, yang sudah menikah mari kita sama-sama belajar untuk membangun cinta dengan pasangan masing-masing. Supaya menikah tidak hanya sekedar melepas status, :D.

PS: postingan nikah, honeymoon dll menyusul yaaa, stay tuned guys.

Jakarta, 17 Juni 2016, 09.00 WIB

2 thoughts on “Tentang Menjadi Istri Orang

Leave a reply to alizakariya Cancel reply